Kutub.co– Setiap manusia di muka bumi ini tentu diberikan tugas serta cobaan masing-masing sesuai kemampuannya. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa setiap manusia juga pasti melewati titik rendahnya masing-masing. Terkadang keadaan hati yang tidak stabil dapat mempengaruhi pikiran menjadi tidak jernih. Namun, dibalik itu semua peran ikhtiar dan usaha kita juga sangat dipentingkan. Bagaimana cara kita mengatasi hal-hal yang dapat mengotori hati kita, misalnya dengan selalu mengingat Allah, dengan cara memperbanyak ibadah, dzikir, shalawat, dan senantiasa menerima dengan rasa syukur atas segala takdir yang sudah ditetapkan oleh-Nya.

Terkadang, manusia juga lalai dalam memperhatikan segala seluk beluk yang ada dalam kehidupannya, tanpa menyeleksi hal yang mungkin harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Padahal, hal tersebut juga sangat penting diperhatikan karena dapat mempengaruhi kedalam hati kita.

Hati yang tenang adalah sebuh kondisi dimana hati ini tidak merasa gelisah ataupun ketakutan akan sesuatu yang bersifat duniawi. Hati yang tenang juga akan berpengaruh pada kualitas hidup dan amal yang diperbuat. Untuk mencapai ketenangan hati tentunya manusia harus melakukan seleksi amal dan perbuatan bahkan lingkungan, agar hati tetap bersih dan memiliki ketenangan.

Abdullah bin Mas’ud r.a mengatakan ada 4 hal yang dapat menerangi hati kita:

1. Perut yang tidak terlalu kenyang, karena dapat mendorong semangat dalam ibadah dan menimbulkan rasa takut.

Rasulullah SAW sangat menganjurkan untuk tidak makan berlebih-lebihan, karena hal itu akan menimbulkan sifat malas terhadap kita. Apalagi malas dalam melakukan ibadah. Hal ini juga berkaitan dengan rasa cukup, karena dari rasa cukup itu akan muncul sifat khouf atau takut terhadap Allah. Dengan itu tentunya, hati kita akan tetap dalam penjagaan Allah dan pasti memiliki ketenangan.

2. Berteman dengan orang-orang yang shaleh

Manusia sebagai makhluk sosial tentunya akan dihadapkan dengan berbagai macam karakter dan sifat yang berbeda. Begitupun Rasulullah tidak pernah melarang untuk bergaul dengan siapapun selama masih dalam batasan didalam syari’at. Akan tetapi, kita juga sebagai manusia mempunyai hak untuk memilih dalam menyeleksi lingkungan, apabila dirasa banyak sekali madharatnya. Pandailah dalam memilah dan memilih, sebab segala sesuatu yang ada pada diri dan lingkungan kita, kelak akan dipertanggung jawabkan.

3. Memelihara dosa yang telah lampau

Hal diatas mengandung arti bahwa, setiap manusia yang selalu ingat terhadap dosa yang telah ia lakukan satu jam yang lalu, bahkan puluhan tahun lalu akan mendorong dirinya untuk selalu meminta ampunan kepada Allah SWT. Tentunya, memperbanyak istighfar dan taubat akan dapat menerangi hati kita dan meningkatkan rasa takut kita terhadap Allah SWT.

4. Tidak banyak berkhayal

Berkhayal adalah menjadi sala satu sifat manusiawi, dimana Allah memberikan akal dan pikiran sebagai salah satu anugrah yang diberikan kepada manusia. Khayalan adalah bentuk ilustrasi visual yang direkam oleh akal ketika kita sedang menginginkan sesuatu. Namun ternyata, berkhayal secara berlebihan juga dapat memberi pengaruh negative terhadap hati kita, salah satunya sifat malas dan mendorong seseorang untuk mencintai dunia. Berikut 4 kiat-kiat atau amalan yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menerangi hati kita. Semoga, kita semua senantiasa mengamalkan dan menjaga agar hati kita selalu bersih supaya dapat mencapai pada ketenangan hati.

Penulis Rizka Aulia Ramadhani