Kutub.co, Depok – Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Depok sukses menggelar kegiatan bertajuk “Gebyar Moderasi Beragama” yang mengangkat tema “Merajut Beda, Membangun Harmoni”. Acara yang berlangsung di Sapuldi Coffee & Eatery ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk keluarga besar Ansor Depok, badan otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU), unsur Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Depok, serta tokoh masyarakat lainnya.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber ternama, yakni Gus Romzi Ahmad, Staf Khusus Wakil Presiden RI, dan Vanessa Shania, Kepala Departemen Lintas Agama DPP ALPENINDO (Alumni Penabur Indonesia).
Dalam sesi pemaparannya, Vanessa Shania atau yang akrab disapa Shasha, menyampaikan subtema “Demokrasi Politik Minoritas di Indonesia”. Ia menyoroti pentingnya implementasi Pasal 28A–J UUD 1945, UU No. 39/1999 tentang HAM, serta International Covenant on Civil and Political Rights dalam melindungi hak-hak minoritas di Indonesia.
“Walaupun aturan normatif sudah ada, kesenjangan minoritas-mayoritas tetap menjadi tantangan di berbagai negara. Bias manusia untuk merasa nyaman dengan kesamaan latar belakang suku, agama, ras, atau gender menjadi salah satu faktornya,” ujar Shasha, yang saat ini tengah menyelesaikan tesis di Pascasarjana Magister Kenotariatan Universitas Indonesia.
Shasha juga mengapresiasi langkah-langkah konkret pemerintah dalam mendukung partisipasi politik kelompok minoritas, seperti kebijakan kuota representasi perempuan di parlemen. “Saat ini, sudah banyak menteri dan pejabat negara dari kelompok minoritas, yang menunjukkan kemajuan menuju kesetaraan,” tambahnya.
Dalam konteks moderasi beragama, Shasha menekankan bahwa inisiatif tidak hanya bisa datang dari kelompok minoritas. “Mayoritas juga memiliki tanggung jawab besar untuk merangkul minoritas. Jika terjalin kepercayaan dan keterbukaan, harmoni akan lebih mudah tercapai,” jelas Shasha yang dikenal memiliki perhatian besar terhadap isu kebangsaan sejak masa sekolahnya di SMA Kristen 1 BPK Penabur Bandung. Acara yang berlangsung hangat ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana para peserta aktif berdiskusi dengan para narasumber. Sesi foto bersama menjadi penutup rangkaian kegiatan yang bertujuan memperkuat moderasi beragama dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk.