Tau Gaksii… Mood Swing Saat PMS Itu Nyata, Tapi Bisa Dikelola Kok!

Hasemi

No Comments

Menstruasi bukan sekadar fase bulanan, tapi latihan kecil untuk mengenal dan mencintai diri sendiri.

Kutub.co- Halo Kutubers ternyata kalau perubahan mood menjelang menstruasi bukan tanda “gak bisa ngontrol diri”, tapi sinyal biologis tubuh yang sebenarnya bisa dipahami dan diolah dengan baik?.

Louann Brizendine, M.D., ahli neurobiologi dari University of California, menjelaskan bahwa di hari pertama menstruasi, suasana hati justru relatif stabil karena kadar hormon estrogen, progesteron, dan testosteron sedang seimbang (Shape, 2024). Namun, di saat yang sama, otak meningkatkan produksi prostaglandin, senyawa yang membuat tubuh terasa nyeri dan kram.

Beberapa hari kemudian, kadar estrogen dan testosteron naik perlahan, memicu hormon bahagia atau endorfin. Inilah sebabnya, gejala PMS seperti sakit kepala, cemas, atau mood swing perlahan mereda setelah haid benar-benar dimulai.

Artinya, tubuh perempuan sebenarnya sedang melakukan proses yang sangat cerdas menyesuaikan ritme biokimia demi menjaga keseimbangan alami.

PMS Itu Nyata, Tapi Bukan Alasan Menyerah pada Mood

Perubahan emosi menjelang haid atau yang dikenal sebagai Premenstrual Syndrome (PMS) sering kali bikin perempuan dianggap “terlalu sensitif.” Padahal, menurut buku Si Tamu Bulanan karya Maria Angela, PMS adalah kondisi yang nyata dan bisa terjadi 5–11 hari sebelum haid dimulai.

Di fase ini, kadar hormon estrogen dan progesteron berfluktuasi tajam, memengaruhi kadar serotonin dalam otak zat kimia yang mengatur perasaan tenang dan bahagia. Jadi, bukan kamu yang “lebay”, tapi tubuhmu memang sedang mengatur ulang keseimbangannya.

Namun, memahami PMS bukan berarti kita menyerah pada keadaan. Justru sebaliknya dengan mengenali polanya, perempuan bisa belajar mengelola tubuh dan emosinya secara sadar.

Bukan Sekadar Hormon: 8 Faktor yang Bisa Memicu Mood Swing

Melansir laman Detik Jogja, Very Well Mind, dan buku Happy Women (Asti Musman) menunjukkan bahwa mood swing saat PMS dipengaruhi oleh banyak hal, bukan hormon saja.

  1. Tingkat Stres. Saat stres meningkat, kadar serotonin menurun. Tubuh merasa lelah dan mudah marah.
  2. Kesehatan Mental. Kondisi seperti depresi, bipolar, atau kecemasan bisa memperkuat efek PMS.
  3. Fluktuasi Hormon. Perubahan kadar estrogen dan progesteron membuat zat kimia otak tidak stabil. Emosi pun ikut bergeser cepat.
  4. Kurang Istirahat dan Tekanan Emosional. Kurang tidur, kehilangan orang dekat, atau konflik dapat menurunkan daya tahan emosional.
  5. Alergi atau Kondisi Fisik Ringan. Alergi bisa menurunkan kualitas tidur dan memengaruhi suasana hati.
  6. Kondisi Fisik Tertentu. Penyakit tiroid, gangguan metabolik, atau kelainan otak bisa menyebabkan perubahan mood ekstrem.
  7. Efek Obat-obatan. Beberapa obat, terutama yang berpengaruh pada sistem saraf, bisa memicu perubahan mood.
  8. Pola Makan. Asupan tinggi gula dan lemak jenuh mengganggu stabilitas hormon. Sebaliknya, makanan sehat membantu tubuh menyeimbangkan diri.

Cara Mengelola Mood Swing: Dari Sadar ke Tindakan

Kabar baiknya, mood swing bisa dikelola bukan dengan “menolak perasaan”, tapi dengan memahami dan menyalurkannya secara sehat.

1. Kenali Polanya

Catat kapan emosi mulai berubah, kapan tubuh terasa nyeri, atau kapan kamu merasa lebih tenang. Awareness adalah langkah pertama menuju kontrol.

2. Rawat Tubuh Lewat Makanan.

Kurangi kafein dan gula berlebih. Pilih makanan kaya magnesium, zat besi, dan omega-3 yang membantu menstabilkan hormon.

3. Bergerak dengan Lembut.

Olahraga ringan seperti yoga, jalan kaki, atau peregangan membantu tubuh memproduksi endorfin hormon yang memperbaiki mood dan mengurangi nyeri.

4. Istirahat dan Mindfulness.

Tidur cukup dan lakukan relaksasi sederhana. Meditasi lima menit sehari sudah cukup membantu otak mengatur ritme emosi.

5. Validasi Diri, Bukan Menyalahkan.

Alih-alih bilang “aku lemah,” coba katakan “tubuhku sedang berproses.” Cara berpikir ini membangun empati terhadap diri sendiri.

6. Konsultasi Jika Perlu.

Kalau gejala PMS terasa ekstrem hingga mengganggu aktivitas, bisa jadi kamu mengalami PMDD (Premenstrual Dysphoric Disorder). Konsultasi ke tenaga medis penting untuk mendapat penanganan tepat.

Dari Mengeluh Jadi Memahami

Tubuh perempuan bukan sistem yang kacau ia kompleks, ritmis, dan punya cara sendiri untuk menjaga keseimbangan. PMS hanyalah salah satu fase di mana tubuh memberi pesan agar kita lebih peduli, lebih tenang, dan lebih mengenal diri sendiri.

Jadi, alih-alih memusuhi mood swing, coba dengarkan apa yang tubuhmu sedang katakan. Karena memahami diri bukan hanya soal tahu “apa yang salah,” tapi belajar menyayangi setiap proses yang terjadi di dalamnya.

beraktivitas, menstruasi, Moodswing, Perempuan, Remaja

Artikel Lainnya

Buah untuk kulit glowing

10 Buah Super untuk Bikin Kulit Glowing Alami, Yuk Coba!

Perempuan Tidak Harus Sempurna, Cukup Hadir dengan Cinta Pada Diri dan Keluarga

Terlalu Lama di Layar? Yuk, Kenali Dampak Screen Time buat Anak dan Gen Z

Leave a Comment