Kutub.co_ Di tengah polemik keberagaman beragama di Indonesia, Gereja Kristen Kemah Daud (GKKD) Lembang memilih untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Cahaya Kahuripan Bangsa, GKKD Lembang menghadirkan program pendidikan bagi masyarakat yang belum mendapatkan pendidikan jenjang SD, SMP, dan SMA. Didirikan pada tahun 2010, PKBM ini bertujuan untuk mengatasi rendahnya tingkat pendidikan di Kabupaten Bandung Barat, khususnya bagi anak usia 10-19 tahun yang putus sekolah.
PKBM Cahaya Kahuripan Bangsa bertujuan menjadi lembaga pendidikan non-formal unggul di Indonesia dengan menyelenggarakan pembelajaran terbuka dan jarak jauh pada tahun 2025. PKBM CKB menawarkan pendidikan kesetaraan Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), dan Paket C (setara SMA), serta berbagai kursus keterampilan seperti komputer, bahasa Inggris, musik, bela diri, dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). PKBM ini telah mendapatkan akreditasi B dari BAN PAUD dan PNF. Sejak 2018, PKBM CKB telah memulai pembelajaran daring menggunakan “Google Workspace for Education” untuk memfasilitasi proses belajar-mengajar secara online.
Program pendidikan ini telah memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, terbukti dari kesan para alumni dan tokoh masyarakat. Koswara Eko, seorang alumni, menyatakan bahwa program-program PKBM CKB menjadikan warga lebih cerdas. Dian Nuraeni, seorang pendidik dan pengusaha, menyebut PKBM CKB sebagai lembaga pendidikan yang memberikan keadilan sosial di bidang pendidikan sesuai dengan sila kelima Pancasila. Imas Siti Aminah, tokoh budaya Sunda, menyoroti kompetensi guru dan fasilitas memadai yang ada di PKBM CKB sebagai solusi untuk mencapai wajib belajar 12 tahun.
Program pendidikan gratis ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi pendidikan masyarakat sekitar, tetapi juga meningkatkan toleransi. Sejak pindah ke Ruko Central Lembang di Jalan Maribaya No. 1, kegiatan keagamaan GKKD Lembang tidak pernah diganggu oleh masyarakat sekitar. Dampak positif pendidikan yang diberikan oleh gereja membuat masyarakat semakin sadar akan pentingnya toleransi, mengesampingkan perbedaan agama, dan meningkatkan rasa toleransi di sekitar GKKD Lembang.
Penulis: Sulthan Faiz Akbar
Artikel ini memperoleh dukungan dari Fatayat NU Jawa Barat & INFID dalam rangka konsorsium INKLUSI