My Neighbor Totoro; Persahabatan Manusia dengan Alam

Kutub.coIsu tentang lingkungan bukan hanya menjadi perhatian aktivis ataupun pemerhati lingkungan saja, akan tetapi menjadi perhatian para pembuat film. Tidak sedikit beberapa film menyisipkan atau secara khusus mengangkat isu mengenai krisis lingkungan maupun iklim. Belajar sambil menonton memang menyenangkan, apalagi jika kita dimanjakan dengan gamabr-gambar sinematik yang menggemaskan.Salah satu film anime yang mengangkat isu lingkungan adalah My Neighbor Totoro. 

My Neighbor Totoro (Tonari no Totoro) merupakan anime yang diproduksi oleh studio Ghibli yang diarahkan oleh Hayao Miyazaki. Kisahnya berawal dari keluarga seorang profesor muda; Kusakabe dan dua orang putrinya. Satsuki dan Mei yang pindah ke pedesaan dengan tujuan agar lebih mudah untuk menjenguk ibu mereka di rumah sakit. Keluarga profesor itu menempati sebuah rumah yang dekat dengan sebuah pohon besar keramat yang konon dipercaya dihuni oleh roh penjaga hutan.

Suatu ketika Mei masuk ke dalam pohon tersebut dan bertemu dengan makhluk aneh yang kemudian dia memanggilnya Totoro. Satsuki dan Mei merupakan anak-anak yang yang terbuka dengan makhluk-makhluk imajiner seperti dewa dan peri. Makanya mereka bisa berteman baik dengan Totoro yang dipercaya sebagai roh penjaga hutan.

Secara pribadi saya suka dengan persahabatan yang dibangun oleh kakak beradik Satsuki dan Mei bersama Tatoro. Penggambarannya begitu hangat, ketersalingan yang dibangun seakan memberi tahu penonton bahwa manusia dan alam adalah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Hal ini digambarkan saat Satsuki meminjamkan payung pada Totoro saat hujan dan dia malah berlari sambil hujan-hujanan ke rumahnya. Sebagai imbalan Totoro pun memberi Satsuki benih ajaib yang tumbuh menjadi tanaman hijau. Persahabatan mereka melambangkan keharmonisan hubungan manusia dengan alam.

Oh iya, Tatoro sendiri digambarkan sebagai makhluk bertubuh besar serta memiliki ciri yang cukup unik yakni berbulu tebal, berkumis seperti kucing, mata bundar dan kecil, telinga serta kaki yang mungil. Dia sebenarnya penunggu hutan yang kuat dan baik hati, penggambarannya pun terbilang lucu namun kadang menyeramkan ketika menyeringai heueuh. Totoro memiliki hobi tidur di bawah pohon kapur dan raungannya dapat menghasilkan hembusan angin yang hebat.

Seperti film anime lainnya, My Neighbor Totoro berisi unsur-unsur fantasi dengan tingkat imajinasi yang  menurut saya tinggi. Namun tenang saja, Sahabat Kutub tidak akan diajak berpikir yang mendalam. Karena alur yang disajikan dalam film ini begitu ringan serta tidak ada konflik yang berat. 

Karya Miyazaki yang selalu kental dengan tema keluarga, persahabatan dan lingkungan ini tergambar secara keseluruhan dalam film Totoro ini. Bagian yang saya sukai pun adalah karakter orang tua Mei dan Satsuki, yang percaya dengan cerita anak-anaknya mengenai roh alam semesta. Oh iya Totoro yang menggemaskan itu hanya bisa dilihat oleh Mei dan Satsuki saja. Orang tua mereka kerap kali mengingatkan untuk menghormati dan menghargai roh-roh alam semesta dengan cara menjaga lingkungan.

My Neighbor Totoro bukan hanya sekedar film anak-anak saja, namun lebih dari itu menjadi pengingat untuk kita semua tentang membangun ketersalingan dengan alam. Jika kita menjaga alam maka alam pun akan menjaga kita. Seperti interaksi antara kakak beradik Mei-Satsuki dengan Totoro, ketika mereka kesulitan makan Totoro membantu begitupun sebaliknya.

Jadi apakah Sahabat Kutub tertarik untuk menontonnya?

Selamat menonton yah! mari sama-sama kita menjaga alam yang kita cintai untuk kehidupan selanjutnya!.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *