Kutub.co—Kota Bandung, Ponpes Ar-Rahman – Fathimah Azzahra Firdaus, seorang siswi Kelas XII SMAS Unggul Ar-Rahman Sukabumi, telah menorehkan prestasi luar biasa dengan menyelesaikan hafalan 30 juz Al-Qur’an. Perjalanan Fathimah menuju pencapaian ini penuh dengan dedikasi, kerja keras, dan dukungan dari keluarga serta lingkungan sekitarnya.
Fathimah telah menunjukkan bakat dalam menghafal sejak duduk di bangku SD. “Saya merasa punya bakat menghafal cepat dan ingin mendalami hafalan Al-Qur’an dengan masuk pesantren,” ungkapnya. Meski awalnya bercita-cita menghafal 30 juz, pandemi COVID-19 sempat menghambat pencapaiannya. Namun, semangat Fathimah tidak pernah padam. Ketika masuk SMA di SMAS Unggul Ar-Rahman, ia melanjutkan perjuangannya dan akhirnya berhasil menyelesaikan hafalan lengkap 30 juz.
Perjalanan menghafal ini tidak selalu mudah. “Ada rasa capek dan sedih, bahkan pernah ingin menyerah. Akan tetapi, mengingat cita-cita mulia ingin membanggakan kedua orang tua, saya berusaha terus semangat dan pantang menyerah,” kata Fathimah. Motivasi dari keluarga dan lingkungan sekitar sangat penting bagi Fathimah dalam mencapai tujuannya.
Di SMAS Unggul Ar-Rahman, Fathimah menjalani rutinitas yang ketat dalam menghafal Al-Qur’an. Setiap hari Senin, ia memulai hafalan setelah shalat subuh dalam kegiatan dirosahtahfidz. Selain itu, ada tiga hari khusus untuk menghafal dan muraja’ah (mengulang hafalan) setiap minggunya. “Saya biasanya bangun lebih pagi untuk menghafal sebelum subuh, dan juga menghafal setelah maghrib dan isya,” ujar Fathimah. Waktu luang yang dimiliki dimanfaatkan sebaik mungkin untuk terus menambah dan memperkuat hafalan.
Tantangan terbesar dalam proses menghafal bagi Fathimah adalah konsistensi dalam muraja’ah. “Kadang sulit untuk konsisten mengulang hafalan 10 atau 7 halaman sehari karena ada kegiatan sekolah dan ekstrakurikuler. Akan tetapi, saya menyempatkan waktu sebelum tahajud atau tidur untuk mengejar target hafalan,” jelasnya. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Fathimah menargetkan diri untuk mengejar ketertinggalan hafalan dalam minggu-minggu berikutnya.
Salah satu pengalaman paling berkesan bagi Fathimah adalah saat mengikuti ujian tahfidz yang dilaksanakan secara berkala. “Menghafal Al Qur’an itu memang sulit, tapi saya diberi motivasi oleh guru saya bahwa itu hanya tantangan kecil yang bisa dilalui dengan sungguh-sungguh. Dukungan dari orang tua juga sangat membantu,” kenangnya.
Peran keluarga dan lingkungan sangat besar dalam keberhasilan Fathimah. “Keluarga selalu memberikan doa dan semangat, sementara lingkungan sekolah, terutama guru-guru tahfidz, selalu memberikan motivasi dan dukungan,” katanya. Guru yang paling berperan adalah Ustadzah Lina Yuliana, S.Pd.I. yang selalu memberikan bimbingan dan dukungan dalam menyelesaikan hafalan.
Fathimah juga memberikan pesan kepada teman-temannya yang ingin menghafal Al-Qur’an. “Kalian bisa menghafal pelan-pelan, targetkan beberapa ayat sehari, dan jangan takut untuk merasa capek atau ingin menyerah. Semua orang bisa, asal ada niat dan usaha,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya berdoa kepada Allah Swt. untuk dimudahkan dalam menghafal dan menjaga sikap baik kepada orang lain sebagai bentuk ibadah.
Setelah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an, Fathimah bercita-cita melanjutkan studi di Universitas Indonesia jurusan Ilmu Gizi. “Saya ingin terus mendalami ilmu dan bermanfaat bagi orang lain, serta mengajarkan mengaji kepada anak-anak,” tambahnya. Inspirasi awal Fathimah dalam menghafal Al-Qur’an adalah untuk membanggakan orang tuanya di dunia dan akhirat. “Saya ingin orang tua bangga punya anak yang hafal Al-Qur’an,” tutupnya.
Dengan semangat, ketekunan, dan dukungan yang kuat, Fathimah Azzahra Firdaus membuktikan bahwa menghafal 30 juz Al-Qur’an bukanlah hal yang mustahil. Semoga perjalanan inspiratifnya menjadi motivasi bagi banyak orang untuk terus berusaha dalam mencapai tujuan mereka.
Menurut Ustadzah Lina Yuliana, S.Pd.I. yang biasa dipanggil umi lina yaitu guru tahfidz sekaligus kepala asrama putri Ponpes Ar-Rahman Sukabumi di SMAS Unggul Ar-Rahman, Fathimah dikenal sebagai murid yang rajin dan memiliki bakat alami dalam menghafal Al-Qur’an.
“Fathimah sejak awal sudah menunjukkan bacaan yang bagus dan fasih. Dia diberi kemudahan oleh Allah Swt. dalam menghafal sehingga bisa menyetorkan lebih banyak hafalan dibanding teman-temannya,” ujar Umi Lina. Fathimah mempersiapkan hafalannya dengan disiplin tinggi, sering kali bangun lebih awal untuk tahajud dan menyiapkan hafalan sebelum subuh.
Selain unggul dalam tahfidz, Fathimah juga aktif dalam berbagai lomba internal sekolah dan selalu menjadi yang terbaik. Umi Lina mengungkapkan kebanggaannya terhadap prestasi Fathimah, “Ini adalah kebanggaan bagi saya khususnya sebagai guru tahfidz. Prestasi Fathimah diharapkan bisa memotivasi siswa lain untuk terus berusaha dalam menghafal Al-Qur’an.”
Umi Lina menekankan pentingnya motivasi tinggi bagi seorang guru tahfidz untuk memberikan target yang sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa-siswinya. “Kami selalu mengecek bacaan terlebih dahulu sebelum siswa menyetorkan hafalannya agar hafalan nya berkualitas. Selain itu, kami juga memberikan motivasi individu setiap siswa selesai setoran sesuai dengan kelemahan mereka,” jelasnya.
Sebagai pesan, Umi Lina mengingatkan untuk selalu menargetkan hafalan sejak awal. “Menghafal Al-Qur’an, meskipun sulit, akan membawa keberkahan dan memudahkan urusan dalam mencapai cita-cita di masa depan,” tutup Umi Lina.
Pewarta:Gilang Ramadhan