Kesehatan Mental Perempuan Terancam Akibat Kekerasan dalam Rumah Tangga

Kutub. co-Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) merupakan masalah serius yang mempengaruhi jutaan perempuan di seluruh dunia. Tidak hanya menimbulkan luka fisik, tetapi KDRT juga memiliki dampak mendalam pada kesehatan mental korban.

Melansir dari laman Komnas Perempuan, kekerasan dalam rumah tangga adalah kekerasan berbasis gender yang terjadi di ranah personal. Maksudnya ranah personal di sini yaitu pelaku ialah orang yang dikenal baik oleh si korban, contohnya seperti kekerasan yang dilakukan dari suami ke istri atau orang tua ke anak. Memahami masalah ini dan mencari solusi efektif sangat penting untuk membantu kaum muda mengatasi trauma.

Dampak KDRT pada Kesehatan Mental Terhadap perempuan

  1. Kehilangan Rasa Diri dan Harga Diri, korban KDRT sering kali mengalami penurunan harga diri dan rasa diri yang negatif. Kekerasan verbal dan psikologis dapat menyebabkan perasaan tidak berharga dan keraguan diri yang mendalam.
  2. Isolasi Sosial, KDRT sering kali membuat korban merasa terisolasi dari dukungan sosial. Pelaku kekerasan sering kali mengontrol atau mengisolasi korban dari teman dan keluarga, memperburuk perasaan kesepian dan keterasingan.
  3. Gangguan Kecemasan dan Depresi, perempuan yang mengalami KDRT sering kali mengalami kecemasan dan depresi. Ketidakstabilan emosional yang disebabkan oleh kekerasan fisik dan verbal dapat memicu perasaan putus asa, kehilangan kendali, dan kecemasan yang berkepanjangan.
  4. Trauma dan Gangguan Stres Pasca-Trauma (PTSD), KDRT dapat menyebabkan trauma psikologis yang serius, termasuk Gangguan Stres Pasca-Trauma (PTSD). Gejala PTSD meliputi kilas balik, mimpi buruk, dan kecemasan ekstrem. Women’s Aid menyatakan bahwa korban KDRT sering kali merasa terjebak dalam siklus ketakutan dan trauma, yang mempengaruhi kualitas hidup mereka secara keseluruhan (Women’s Aid, 2023).

Demikian, ada beberapa tips untuk mencari dukungan dan mengatasi solusi KDRT:

Pertama, Mengembangkan rencana keamanan dan mencari tempat perlindungan sementara dapat membantu korban merasa lebih aman dan memiliki langkah-langkah konkret untuk melindungi diri dari kekerasan lebih lanjut

Kedua, Dukungan Jaringan Sosial dan Komunitas, membangun jaringan dukungan sosial yang kuat sangat penting. Organisasi masyarakat, kelompok dukungan, dan layanan sosial dapat menawarkan bantuan praktis dan emosional kepada korban.

Ketiga, Dukungan Psikologis dan Terapi, mengakses terapi dan dukungan psikologis sangat penting untuk membantu perempuan mengatasi dampak KDRT. Terapis dan konselor dapat membantu korban memproses trauma, mengembangkan strategi coping, dan membangun kembali harga diri.

Keempat, Edukasi dan Meningkatkan kesadaran tentang dampak KDRT dan mendidik masyarakat tentang cara mendukung korban dapat membantu mengurangi stigma dan mempromosikan bantuan yang lebih efektif

Kelima, Bantuan Perlindungan dan Hukum, Perempuan yang mengalami KDRT harus diberikan akses ke bantuan hukum dan perlindungan. Layanan hukum dapat membantu korban mendapatkan perintah perlindungan dan mengatasi isu-isu hukum terkait kekerasan.

Leave a Comment