Kutub.co– Apa yang kalian ketahui tentang disabilitas? Disabilitas adalah kondisi yang melibatkan keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik yang berlangsung dalam jangka waktu lama. Keterbatasan ini sering kali menyebabkan hambatan dalam berinteraksi dengan lingkungan dan kesulitan dalam berpartisipasi secara penuh dan efektif dalam masyarakat. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016, terdapat empat jenis disabilitas: fisik, intelektual, mental, dan sensorik.
Namun, apakah kalian tahu bahwa penyandang disabilitas bukanlah sesuatu yang menakutkan? Kami, para penyandang disabilitas, memiliki hak yang sama dengan mereka yang non-disabilitas. Kami berhak untuk hidup, diakui sebagai warga negara, mendapatkan pendidikan, dan hak-hak lainnya. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 mengakui 22 hak bagi penyandang disabilitas.
Kisah Alifa Aulia Salsabila
Ada cerita menarik tentang perempuan penyandang disabilitas yang mampu berdaya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam keluarga maupun di lingkungan sekitarnya. Alifa Aulia Salsabila, seorang penyandang disabilitas netra total sejak tahun 2014, adalah warga Jalan Cemara, Kota Bandung. Alifa menceritakan sulitnya mendapatkan kesempatan dalam pendidikan dan aksesibilitas di Kota Bandung yang belum sepenuhnya ramah bagi penyandang disabilitas, khususnya bagi mereka yang memiliki hambatan penglihatan.
Akses transportasi yang sulit, sarana umum yang tidak mudah dijangkau, dan fasilitas umum yang belum ramah disabilitas adalah beberapa tantangan yang dihadapi Alifa. Menurutnya, jika suatu sarana belum ramah disabilitas, setidaknya perlu ada upaya untuk peka dan menanyakan apa yang kami, penyandang disabilitas, butuhkan.
Inspirasi dari Negara Lain
Fakta menarik tentang disabilitas di berbagai negara, khususnya di Australia, menunjukkan bahwa negara tersebut sangat memperhatikan akses untuk kemandirian penyandang disabilitas. Kita berharap Indonesia dapat mengikuti jejak Australia dalam menciptakan lingkungan yang nyaman dan mendukung kemandirian penyandang disabilitas.
Pentingnya Pengakuan dan Kesetaraan
Pengalaman kami menunjukkan bahwa dengan sekuat tenaga bertahan dan berusaha mendapatkan kelayakan hidup, perempuan penyandang disabilitas dapat merasakan kebahagiaan. Kebahagiaan ini datang dari pengakuan dan pelibatan kami dalam berbagai kesempatan. Oleh karena itu, jangan membicarakan kami jika Anda tidak mengenal siapa kami.
Menutup Stigma dan Mewujudkan Kesetaraan
Disabilitas bukanlah sesuatu yang harus ditakuti atau dihindari. Sebaliknya, disabilitas adalah bagian dari keragaman manusia yang harus dihargai dan diakui. Kami, penyandang disabilitas, memiliki potensi yang sama untuk berkontribusi dalam masyarakat. Oleh karena itu, mari kita berjuang bersama untuk menghapus stigma dan memperjuangkan hak-hak yang setara bagi semua warga negara.
Dengan meningkatkan kesadaran dan empati, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung kemandirian bagi penyandang disabilitas. Mari bersama-sama kita wujudkan Indonesia yang lebih ramah dan inklusif bagi semua, tanpa terkecuali.
Penulis: Dinda Sabila Agusman
Artikel ini memperoleh dukungan dari Fatayat NU Jawa Barat & INFID dalam rangka konsorsium INKLUSI