Kutub.co—Kota Bandung, Bulliying atau perundungan kerap menimpa anak anak usia sekolah baik dilingkungan sekolah ataupun lingkungan. Saat ini banyak faktor mempengaruhi tindakan dan berakibat bullying atau perundungan terhadap. Bullying atau perundungan terhadap anak anak tidak hanya dilakukan oleh orang yang lebih dewasa kepada anak, namun sesama anak anak saat ini juga marak terjadi.
Guna mencegah terjadinya bulliying atau perindingan di lingkungan Sekolah. MTs Nurul Iman Kota Bandung melakukan sosialisasi anti bulliying dan deklarasi #MadrasahHappyTanpaBully. Hadir sebagai pemateri Ristanti Septiani yang merupakan Demisoner Ketua PC IPPNU Kota Bandung 2021-2023 yang juga relawan Pendidikan Kesadaran Bela Negara Kesbangpol Kota Bandung.
Kegiatan yang merupakan rangkaian kegiatan Masa Ta’aruf Madrasah (Matsama) MTs. Nurul Iman diikuti oleh 378 siswa Rabu (16/07) yang bertempat di MTs. Nurul Iman Kota Bandung.
Dalam arahannya, PKM Kesiswaan MTs. Nurul Iman. Imam Zainuri menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah preventif pencegahan bulliying di MTs. Nurul Iman
“Bullying bukan sekedar masalah fisik tetapi juga dapat terjadi di dunia maya yang dapat memberikan dampak psikologis yang serius kepada pembelajar,” ungkapnya disela-sela kegiatan.
“Maka mari bersama-sama menciptakan lingkungan belajar yang aman bebas dari bentuk kekerasan”, tambahnya.
Hal senadapun di sampakan oleh Ketua Osis Putri MTs. Nurul Iman. Aidhena Nur Azizah, mengungkapkan bahwa bulliying merupakan tindakan yang tidak patut dilakukan oleh siapapun dan atas dasar apapun.
“Dengan adanya kegiatan ini tentunya, supaya siswa siswi menyadari bahwa bulliying itu termasuk perilaku yg tidak patut dilakukan.” Ujarnya.
Salah satu siswa berprestasi ini menambahkan bahwa ia berharap kegiatan ini bisa menjadi wahana edukasi bagi semua siswa siswi baru juga semangat bagi pengurus Osis untuk terus menyuarakan tidak melakukan bulliying kepada sesama.
“Saya berharap dengan adanya deklarasi anti bulliying ini, kegiatan selama di sekolah bisa kondusif belajarnya. Penanganan bullying tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah atau madrasah namun juga kita semuaa,” Tandasnya.
Kegiatan yang diisi pun ditutup dengan cap jari yang dilakukan oleh seluruh peserta sebagai bentuk dukungan untuk terus menyuarakan tidak melakukan bulliying dan mewujudkan Madrasah happy tanpa bully.