Penulis: Reva Salsabilla
Kutub.co-Cinta yang fundamental harus dimulai dari diri sendiri. Jawaban dari album Love Yourself, karya Boy Group fenomenal asal Korea Selatan Bangtan Sonyeondan. Salah satu album yang benar-benar memberi dampak signifikan, atas pesan yang mendalam pada liriknya.
Menerima dan menyayangi diri sendiri bukanlah hal yang mudah, apalagi ketika berada di titik paling rapuh. Saat merasa gagal, kecewa, atau tidak cukup baik. Pada moment itulah, kita butuh pelukan dari dalam diri. Dimana menerima diri bukan berarti menyerah pada kelemahan, melainkan mengakui bahwa kita manusia yang sedang belajar. Menyayangi diri sendiri berarti memberi ruang untuk Lelah, memberi maaf pada luka lama, dan tetap melihat diri dengan kasih meski dunia kadang tak ramah. Karena sebelum kita bisa mencintai orang lain dengan tulus, kita perlu belajar mencintai rumah pertama kita yaitu diri sendiri.
namun kuat, sebelum mencintai siapa pun, kita perlu lebih dulu menerima dan menghargai diri sendiri, bahkan dengan luka- luka yang masih belum sembuh. Lagu yang terinspirasi langsung dari pengalaman Boy Group asal Korea Selatan ini, tentang perjuangan mereka meraih Impian juga cita- cita dan menghadapi berbagai tekanan dari agensi juga respon publik kala itu.
Beranggotakan 7 orang yaitu RM, Jin, Suga, J-hope, Jimin, V, dan Jung Kook. Membangun agensi kecil menjadi agensi musik dengan saham tebesar di Korea Selatan, yang meraih keuntungannya sebagai label rekaman, produsen musik, agensi bakat, konser, dan penerbit music rumahan. Dengan music autentik dan buatan sendiri, penampilan yang luar biasa, serta cara mereka berinteraksi dengan penggemar. BTS telah mengukuhkan diri sebagai “Ikon Pop Abad ke-21” yang memecahkan rekor dunia berulang kali.
Lagu ini dimulai dengan melodi lembut yang terasa seperti pelukan pelan, tenang, dan penuh ketulusan. Seolah ada suara yang berbisik, “Tidak apa-apa, kamu bisa perlahan belajar mencintai dirimu.” Seiring alunan musik berjalan, lirik-liriknya mengajak kita masuk ke ruang batin yang mungkin selama ini kita hindari. Ruang di mana kita begitu mudah memberi maaf pada orang lain, tapi sering lupa bersikap ramah pada diri sendiri.
Ada satu baris yang begitu sederhana, tapi menghantam dalam diam, “Mungkin mencintai diriku sendiri lebih sulit daripada mencintai orang lain”. Ini adalah kejujuran yang banyak kita rasakan, tapi jarang kita ucapkan. Lagu ini hadir untuk mengajak kita menyadari luka yang belum sembuh, dengan memeluk diri sendiri tanpa syarat.
Ruangan berukuran 2 x 3 m selintas bernuansa langit, karena cat temboknya yang berwarna biru langit. Di tembok bagian timur ada 3 poster foto Boy Group Korea Selatan, idolanya. Lalu, di bagian tembok timur ada poster kartun Doraemon. Gadis penghuni kamar itu, sedang mendengarkan lagu dengan badan yang bergoyang-goyang mengikuti irama. Menikmati nada lagu yang hype dan fancy, seolah lagu itu mengekspresikan kebebasannya karena berhasil melewati hiruk pikuk kehidupan.
Sejak akhir tahun 2019, kehidupan gadis yang kini berusia 19 tahun itu berubah drastis. Dari yang selalu tampil dengan tidak percaya diri, kini tampil dengan gaya khas nya. Reva berhasil lolos dari ruang Lack of Self Confidence (Ketidakyakinan Diri) setelah bertahun-tahun. Hanya karena mengenal 7 pria asing itu, yang hadir membawa lirik-lirik lagu puitis tentang kehidupan. Semua orang pasti pernah merasakan, rasa tidak percaya diri tampil di khalayak umum. Dimana kita merasa belum bisa seperti orang-orang diluar sana, yang sudah meraih segala macam penghargaan. Kita merasakan keterampilan dalam diri kita, tapi sekaligus meragukan langkah maju nya bakat itu. Karena tekanan yang dibawa-bawa, setelah melihat orang lain. Padahal cukup dengan menjadi diri kita sendiri, kita bisa mengembangkan bakat itu dengan cara kita.
Keterpikatan Reva pada 7 pria itu hadir karena sepenggal lirik ini, “eojjeomyeon nugungaleul salanghaneun geosbodadeo eolyeoun ge na jasineul salanghaneun geoya” (Mungkin mencintai diriku sendiri lebih sulit daripada mencintai orang lain). Karena hal itu benar-benar terasa olehnya, saat anak remaja di bawah usia nya sudah bisa meraih berbagai piala penghargaan. Sementara dirinya? Belum jadi apa- apa, belum meraih apa-apa. Terkadang satu waktu Reva ingin mencoba, dan sudah bertekad kuat bahwa dia bisa. Tapi tak lama kemudian, dia merasa tidak yakin dan ragu dengan kemampuannya sendiri.
Lagu terkadang memang menjadi wadah tumpahan segala rasa dalam kehidupan, manisnya, pahitnya, gurihnya. Karena dengan menuangkan semua rasa itu, ada kelegaan dalam jiwa karena melepas semua beban rasa itu. Nah karena BTS lah, semangat juang Reva untuk mengembangkan minat bakatnya bergairah kembali. Mengesampingkan kata “tidak bisa” dan melangkah maju meraih impian. Terkadang kita takut melakukan satu atau dua hal, karena menyadari kekurangan kita di bidang tertentu yang bahkan belum pernah kita lakukan atau sedikitnya mencoba, tetapi sudah menyerah duluan karena kurangnya percaya diri merasa tak bisa. Padahal semua hal yang ingin dicapai itu, pasti prosesnya tidak mudah. Banyak sekali rintangan dan cobaannya, maka jangan sampai kita merasa bahwa kita tidak akan sanggup melakukannya, kita tidak ada bakat di bidang itu atau kita tidak bisa melakukannya. Cobalah terlebih dahulu, lawanlah ketakutan itu dan kuatkan niat dalam jiwa. Buatlah kekurangan kita menjadi buah hasil dari niat kita mengembangkan bakat modal nekat, jangan pikirkan apa kata orang lain. This your life, so don’t mind it, leave it, just do it what you want.
Tidak banyak orang berkomentar negatif tentang Reva yang mengidolakan Boy Group Korea Selatan itu, karena rumor inilah, itulah, banyak yang menggiring opini sendiri hanya karena membaca beberapa berita tentang mereka. Padahal orang-orang itu tidak tahu, bagaimana hebatnya 7 pria itu membuat berjuta-juta orang kembali bangkit dari keterpurukannya karena karya-karya mereka. Hebatnya 7 pria itu, meyakinkan bahwa kita tidak sendirian di dunia ini, ada mereka yang menemani langkah kita. Hebatnya 7 pria itu, menciptakan ruang bagi kita untuk berbicara tentang isu-isu yang sering kali dianggap tabu. Hebatnya 7 pria itu, mengajak untuk menghargai diri sendiri dan tidak membiarkan orang lain menentukan nilai kita.
Mencintai diri sendiri memang sesulit itu, bahkan sangat sulit. Kita kadang tidak bisa menerima kekurangan kita, merutuki kekurangan itu perlahan menyakiti mental dan jiwa. Mencintai diri sendiri bukanlah egois, melainkan langkah pertama menuju kehidupan yang sehat dan penuh makna. Lagu “Answer: Love Myself” bukan sekadar penutup dari trilogi album Love Yourself, tapi juga menjadi manifesto emosional yang menyentuh jutaan hati di seluruh dunia.