Kutub.co- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) RI, Eni Widiyanti Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan dalam Rumah Tangga dan Rentan menghadiri Workshop EmpowerHER: Digital Aman, Kita Nyaman yang bertempat di kampus 2 Internasional Women University (IWU) Kota Bandung pada Rabu (18/9/2024), Eni menyampaikan bahwa dunia digital itu sangat miroring dan masif terhadap setaraan gender.
“Jika kita berbicara dunia digital itu miroring sama dengan dunia nyata, jadi isu ketidak setarakan gender nya itu juga mirip-mirip, justru di dunia digital ini lebih sangat masif karena apa? Karena perempuan yang di dunia nyata itu masih punya kemampuan lebih untuk mendalikan atau memitigasi resiko dari kesetaraan tadi,” katanya
Eni yang merupakan Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan Dalam Rumah Tangga dan Rentan tersebut menyampaikan bahwa kebanyakan perempuan itu ketinggalan dalam dunia digital
“Perempuan sering tertinggal dalam dunia digital, yang memperlebar kesenjangan gender. Padahal, potensi mereka sangat besar. Di era digital, siapa yang menguasai teknologi akan menguasai dunia, termasuk peluang ekonomi. Teknologi digital memberi banyak kesempatan bagi perempuan untuk menghasilkan pendapatan, bahkan dari rumah. Ini sangat relevan dalam mengatasi keterbatasan yang sering dihadapi perempuan, terutama yang terikat dengan peran domestik dan terbatasnya mobilitas. Dengan teknologi, perempuan dapat lebih mandiri dan berdaya, tanpa terhalang batasan fisik atau sosial.”jelasnya
Eni kemudian mengatakan dengan dunia digital perempuan tidak perlu keluar rumah untuk mencari penghasilan. Mereka bisa memanfaatkan teknologi untuk berdaya secara ekonomi.
“Selama ini, perempuan sering dianggap hanya bertugas mengurus rumah tangga dan tidak berperan dalam mencari nafkah. Akibatnya, mereka bergantung secara finansial pada suami atau keluarga, yang membuat mereka kurang berdaya. Dengan memanfaatkan peluang di dunia digital, perempuan dapat mandiri dan tidak lagi terikat pada peran tradisional yang membatasi potensi mereka.”
Eni memberikan kunci utama bagi perempuan untuk memanfaatkan teknologi digital secara optimal.
“Kunci utama pemberdayaan perempuan saat ini adalah melalui ekonomi, dan hal ini bisa dicapai dengan memanfaatkan teknologi digital secara optimal. Selama 20 tahun terakhir, tingkat partisipasi perempuan dalam dunia kerja di Indonesia tetap stagnan di sekitar 50-53%, bahkan terkadang menurun. Kesenjangan ini masih bertahan, dengan sekitar 30% perempuan belum terlibat secara aktif dalam sektor ekonomi. Dengan memperkuat keterampilan digital, perempuan dapat meningkatkan partisipasi dan kesetaraan dalam dunia kerja, serta mengurangi kesenjangan yang ada.”katanya.
“Mendorong perempuan untuk masuk ke dunia kerja dan memperoleh penghasilan yang memberdayakan diri mereka adalah tantangan besar. Mengapa? Karena sejak dini, perempuan sering kali didoktrin oleh masyarakat, terutama di lingkungan yang kecil, bahwa peran mereka adalah di rumah memasak, mencuci, dan mengurus rumah tangga. Ini adalah bentuk domestikasi yang membatasi potensi mereka”,tambahnya.
Selanjutnya, Eni mengatakan cara mengatasi dan mendorong agar perempuan agar lebih melek teknologi digital
“Untuk mengatasi hal ini, kita perlu mendorong perempuan agar lebih melek teknologi digital. Dengan memahami dunia digital dan cara memanfaatkannya, perempuan dapat menemukan peluang ekonomi baru, bahkan menguasai ruang publik. Tidak hanya itu, perempuan juga bisa berpartisipasi aktif dalam politik dan pengambilan keputusan melalui pemanfaatan teknologi,”paparnya
“Mengapa perempuan harus berdaya di dunia digital? Karena di era digital, permasalahan yang ada di dunia nyata juga tercermin di dunia maya. Kesenjangan gender yang terjadi dalam aspek ekonomi, politik, sosial, dan budaya di dunia nyata juga hadir di ruang digital. Bahkan, permasalahan ini bisa menjadi lebih rumit karena dunia digital memiliki risiko dan tantangan yang tidak selalu tampak, seperti konten negatif atau ancaman keamanan,”lanjutnya.
Demikian Eni berharap agar perempuan itu harus menguasai teknologi, dunia digital agar dapat mengatasi tantangan dunia maya.
“Pemberdayaan perempuan di dunia digital sangat penting. Dengan menguasai teknologi, perempuan dapat lebih siap menghadapi risiko-risiko di dunia maya, serta menjadi lebih berdaya secara ekonomi dan sosial. Jika perempuan mampu mengatasi tantangan ini, mereka tidak hanya akan mengurangi kesenjangan di dunia digital, tetapi juga akan membawa perubahan positif di berbagai aspek kehidupan,”pungkasnya.