Tasikmalaya, Kutub.co – Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Tasikmalaya, melalui Departemen Jarkominfo, sukses melaksanakan salah satu program kerjanya berupa Diskusi Jurnalistik pada 28 Desember 2024. Kegiatan ini diselenggarakan secara daring melalui Google Meet dengan tema “Jelajah Fakta, Ciptakan Karya”.
Webinar ini menghadirkan pemateri utama Rekanita Siti Nurjanah Fatonah, seorang editor pelaksana di kutub.id sekaligus Ketua VIII Pimpinan Pusat IPPNU. Diskusi bertujuan membekali pelajar, santri, dan mahasiswa dengan keterampilan jurnalistik, sekaligus memotivasi mereka untuk aktif berkarya.
Ketua PC IPPNU Kabupaten Tasikmalaya, Rekanita Nuri Nuraulya, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari ikhtiar bersama untuk meningkatkan kapasitas pelajar.
“Selain mengonsumsi berita yang baik, kita juga harus menyajikan ‘asupan gizi’ melalui tulisan dan karya lainnya. Harapannya, kegiatan ini memberi dampak positif dan mendorong pelajar, santri, serta mahasiswa untuk percaya diri dalam mengekspresikan bakat menulis yang bermanfaat,” ujar Nuri.
Rekanita Septia Azzahra, Ketua Pelaksana sekaligus perwakilan Jarkominfo PC IPPNU, mengungkapkan bahwa jurnalistik bukan sekadar profesi, melainkan panggilan untuk menyampaikan kebenaran dan memberikan inspirasi.
“Melalui tema ‘Jelajah Fakta, Ciptakan Karya’, kita belajar menggali fakta dan menyajikannya secara menarik. Seorang jurnalis tak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga menciptakan karya yang berdampak positif bagi masyarakat,” jelasnya.
Rekanita Siti Nurjanah Fatonah, dalam pemaparannya, menyoroti peran generasi Z khususnya perempuan sebagai pengguna aktif media sosial terbesar. Ia mendorong peserta untuk memanfaatkan fakta ini dengan menciptakan karya-karya jurnalistik yang komunikatif dan solutif.
“Orang yang komunikatif akan menciptakan solusi. Sebelum berkarya, kita harus memahami isu yang ada, mengenali audiens, dan membaca situasi dengan baik,” katanya.
Siti juga menegaskan pentingnya membaca dan latihan menulis secara rutin. Ia mendorong peserta untuk segera mulai berkarya tanpa ragu:
“Kita tidak akan tahu hasilnya tanpa memulai. Diam berarti refleksi, maju berarti memulai, tetapi jangan pernah mundur.”pungkasnya.
Webinar ini tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga sarana berbagi pengalaman dan ide kreatif. Peserta diharapkan mampu mengembangkan minat dan bakat mereka di bidang kepenulisan, menciptakan karya yang relevan dengan kebutuhan zaman, dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Penulis: Siti Fatonah
