Kutub.co– Isu tentang persahabatan bukan hanya menjadi perhatian para aktivis atau pemerhati sosial, tetapi juga menjadi inspirasi bagi para pembuat film. Banyak sutradara yang mencoba menangkap dinamika hubungan antarmanusia terutama persahabatan dan menerjemahkannya ke dalam cerita yang hangat, menyentuh, dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Belajar memahami emosi dan arti hubungan lewat film memang menyenangkan, apalagi jika disajikan dengan visual yang sinematik dan akting yang kuat. Salah satu drama yang berhasil menggambarkan kompleksitas persahabatan dengan cara yang lembut namun menusuk adalah You and Everything Else.
Kalau kamu pernah punya sahabat sejak kecil yang tumbuh bareng tapi akhirnya jadi orang yang sangat berbeda, drama ini bakal terasa dekat banget. Kisahnya tentang Ryu Eun-jung (Kim Go-eun) dan Cheon Sang-yeon (Park Ji-hyun), dua perempuan yang berangkat dari latar hidup kontras tapi saling mengisi satu sama lain.
Eun-jung hidup serba pas-pasan tapi penuh kasih, sementara Sang-yeon punya segalanya kecuali kehangatan. Dari situ, kita bisa lihat bagaimana perbedaan cara mereka tumbuh menjadi fondasi karakter yang kuat satu berjuang dengan cinta, satu bertahan dengan kesepian.
Sutradara Jo Young-min membagi ceritanya menjadi fase-fase kehidupan dua sahabat ini: masa kecil yang polos, remaja yang penuh cemburu dan persaingan kecil, hingga masa muda yang mulai diwarnai realita. Penonton diajak ikut dalam naik-turunnya emosi mereka kadang lucu, kadang nyesek, tapi selalu hangat.
Bagian paling menarik justru ada saat mereka mulai dewasa. Sang-yeon harus bertahan sendirian di tengah hidup yang makin berat, sementara Eun-jung menikmati masa yang lebih bahagia. Rasanya seperti naik roller coaster: satu adegan bikin senyum, adegan berikutnya bikin dada sesak. Emosi yang ditampilkan terasa halus, tapi menusuk.
Sayangnya, di paruh akhir cerita, drama ini mulai kehilangan arah. Alur yang tadinya ringan dan menyenangkan berubah menjadi berbelit dan agak dipaksakan. Harusnya bisa berhenti manis di episode delapan, tapi malah ditarik lebih jauh sampai terasa hambar. Ending-nya pun bisa ditebak dan kurang greget.
Lebih disayangkan lagi, tema besar tentang persahabatan yang menjadi fondasi cerita justru tergeser oleh drama dan kesedihan berlebihan. Beberapa tokoh penting tiba-tiba hilang, dan beberapa karakter bertindak terlalu naif sampai terasa tidak masuk akal. Hubungan yang tadinya disebut “persahabatan abadi” malah berubah menjadi pertarungan diam-diam yang melelahkan.
Padahal, kalau dipikir-pikir, persahabatan memang tidak selalu manis. Tapi kalau sudah dipenuhi dendam dan rasa ingin saling menyakiti, apakah masih bisa disebut sahabat? Kalau Jo Young-min tetap berpegang pada arah awal yang lembut dan realistis, mungkin drama ini bakal lebih berkesan dan menyentuh.
Meski begitu, Kim Go-eun dan Park Ji-hyun tetap menjadi kekuatan utama drama ini. Akting mereka berdua berhasil membawa penonton hanyut dalam setiap perubahan emosi dari bahagia, marah, hingga hancur. Sinematografinya juga cantik banget, dengan tone warna hangat dan musik yang pas di hati.
You and Everything Else pada akhirnya seperti pengingat kecil: hidup dan hubungan tidak selalu seimbang. Kadang yang kita anggap sahabat justru bisa jadi luka paling dalam. Dan entah kenapa, drama ini terasa begitu dekat mungkin karena di dunia nyata pun, batas antara cinta dan kehilangan memang seringkali setipis itu.
Jadi, apakah Sahabat Kutub tertarik untuk menontonnya?
Selamat menonton, ya! Mari sama-sama kita belajar menjaga hubungan dan orang-orang yang kita sayangi sebelum semuanya hanya tinggal kenangan.