Kutub.co – Tekanan hidup hari ini bergerak lebih cepat daripada kemampuan banyak orang mengendalikannya. Rutinitas padat, ekspektasi sosial yang berubah cepat, ditambah paparan digital tanpa jeda membuat emosi mudah goyah. Di tengah ritme yang tidak memberi ruang napas itu, menjaga mood bukan lagi perkara “jaga perasaan” melainkan strategi bertahan supaya tetap fokus, produktif, dan tidak kelelahan secara mental.
Penelitian dalam psikologi nutrisi menunjukkan bahwa makanan berperan besar dalam kestabilan emosi, terutama bagi perempuan muda yang lebih sensitif terhadap perubahan hormonal, stres, dan pola makan yang sering tidak teratur.
Kenapa Perempuan Gen-Z Lebih Rentan Mood Drop?
Beberapa penyesuaian tetap dipertahankan karena relevan secara ilmiah dan sosial:
- Fluktuasi hormonal memengaruhi serotonin & dopamin.
- Tekanan tubuh-ideal & penilaian sosial yang terus bergerak.
- Overstimulasi digital yang membuat otak bekerja tanpa henti.
- Pola makan tidak stabil, sering melewatkan makan atau mengandalkan makanan instan.
Makanan yang Konsisten Meningkatkan Mood
- Ikan Berlemak. Salmon, sarden, makarel, Omega-3 membantu mengatur sinyal otak dan menekan peradangan dua faktor yang sangat menentukan stabilitas mood.
- Cokelat Hitam. Flavonoidnya menurunkan hormon stres dan memicu endorfin. Efeknya terasa terutama saat stres akademik/kerja atau menjelang PMS.
- Makanan Fermentasi. Tempe, yogurt, kimchi, Probiotik menyeimbangkan mikrobiota usus yang memengaruhi produksi serotonin.
- Sayuran Hijau. Bayam, kale, sawi, Folat & magnesium membantu menenangkan sistem saraf dan meningkatkan fokus.
- Buah Beri. Antioksidan tinggi menekan stres oksidatif yang sering muncul karena multitasking dan beban digital.
- Kacang & Biji-Bijian. Almond, walnut, biji labu, Triptofan → serotonin. Magnesium → relaksasi, Cocok untuk camilan stabil saat kerja kelompok, meeting, atau deadline.
- Pisang. Mengandung vitamin B6 yang menopang produksi serotonin, cocok untuk mengembalikan energi dan mood setelah aktivitas panjang.
- Kunyit. Kurkumin terbukti punya efek antidepresan dalam beberapa studi klinis.
Pendapat Para Pakar
Menurut Dr. Drew Ramsey, M.D. Psikiater Nutrisi mengatakan Diet kaya ikan, sayuran, & makanan utuh secara signifikan meningkatkan kestabilan emosi. Kemudian Dr. Georgia Ede, M.D. Psikiater Harvard, Mengkritisi makanan ultra-olahan yang memperburuk kecemasan dan mood. Sedangkan menurut Lina Begdache, Ph.D. Binghamton University, Perempuan lebih responsif terhadap nutrisi karena struktur hormonal & neurologis.
Apa Implikasi Nyatanya?
- Mood stabil adalah hasil pola makan yang konsisten, bukan sekadar “healing”.
- Makanan alami lebih efektif mengelola stres dibanding camilan manis instan.
- Pola makan sehat membantu perempuan Gen-Z mengelola PMS, produktivitas, dan kelelahan mental.
- Keseimbangan nutrisi → keseimbangan emosi.
Mood yang sehat tidak dibangun oleh kata motivasi atau distraksi sosial media, tetapi oleh strategi yang konsisten. Salah satu strategi paling realistis adalah memperbaiki pola makan. Bukti ilmiah dan pendapat para pakar jelas: nutrisi yang tepat membantu tubuh mengatur serotonin, mengurangi stres, dan menstabilkan emosi. Bagi perempuan Gen-Z yang hidup di tengah tekanan cepat dan repetitif, makanan bukan hanya konsumsi fisik, tetapi fondasi untuk ketahanan mental jangka panjang.