Soft Living: Cara Pelan untuk Menjaga Mental di Dunia yang Terlalu Bising

Hasemi

No Comments

Kutub.co – Di dalam hidup yang terasa seperti perlombaan tanpa ada ujungnya , Soft living ada sebagai Undangan untuk menjalani hidup dengan sedikit lebih pelan. Tetapi bukan artinya untuk menyerah, dan juga bukan karna ingin lari dari tanggung jawab. Tetapi untuk lebih mendalami kembali dalam mengenali batasan dalam diri yang perlahan lahan kita lupakan.

Soft living bukanlah gaya hidup mewah yang sering di pamerkan influencer di luar sana. Soft living lebih sederhana dari itu. Terkadang itu hanya berupa hal hal kecil yang kita putuskan dalam hidup , contohnya bangun di pagi hari lebih awal supaya tidak merasa terburu buru dan di kejar oleh waktu, menjauhi atau menolak hal yang membuat hati terasa tidak nyaman, dan memberi space ruang istirahat untuk tubuh dan pikiran kita tanpa ada rasa bersalah.

Di kutip dari laman Women of influence , soft living ada sebagai penolakan kecil pada dunia kerja yang menuntut produktivitas tanpa henti yang menghabiskan banyak waktu. Di tuliskan bahwa banyak perempuan telah menyadari bila ‘’hidup baik’’ bukan hanya soal seberapa cepat waktu yang di butuhkan untuk mencapai sesuatu, tetapi bagaimana menjaga diri agar tetap seimbang dan konsisten dalam prosesnya.

Psikolog klinis Traves Mark dalam artikelnya di Forbes di tuliskan bahwa tekanan hidup di dunia modern ini menjadikan banyak orang mengalami ketidak stabilan yang menyebabkan kelelahan emosional, maka dari itu soft living bisa menjadi sebuah cara untuk menyusun waktu dalam keseharian agar lebih mengasihi diri sendiri dan langkah seperti ini adalah langkah kecil dalam merawat kesehatan mental.

Menjalankan soft living tidak selalu indah dan dilihat dalam keseharian hidup yang estetika. Terkadang berantakan seperti bersedih tanpa alasan yang jelas atau juga hanya sekedar berdiam diri untuk menenangkan pikiran dan hati yang terasa berat.

Tetapi justru hal itulah maknanya. Soft living mengajak kita agar tidak terlalu keras pada diri sendiri. Dan untuk memberi space ruang untuk melakukan hal hal yang membuat hidup terasa lebih nyaman untuk diri sendiri.

Dan akhirnya, keputusan untuk menjalani hidup yang lebih pelan di dunia yang bising adalah keberanian diri sendiri.

Salah satu cara halus untuk mengutarakan pada diri sendiri ; ‘’ kita berhak

Pada akhirnya, memilih hidup pelan di dunia yang bising adalah keberanian tersendiri. Cara halus untuk mengingatkan diri bahwa “aku layak menjalani hari tanpa merasa dikejar-kejar rasa sakit.

Penulis: Ii Nuraeni

beraktivitas, kesehatan mental, Perempuan, Soft living

Artikel Lainnya

“You Only Need One”: Tren Hidup Minimalis yang Digaungkan Gen Z

Ciri Perempuan Independen: Lebih dari Sekadar Materi, Ini yang Membuat Mereka Memukau

Pentingnya tidur yang cukup

Pentingnya Tidur Cukup untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Leave a Comment