Peringati 16HAKTP, Tim Satgas PPKS UIN adakan Orasi Ilmiah

Hasemi

No Comments

Bandung, Kutub.co-Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Uiniversitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung
mengadakan Orasi Ilmiah mengenai Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual, Jumat (6/12) di Tugu Kujang Kampus 1 UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Kegiatan yang merupakan rangkaian dari puncak peringatan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP) tingkat di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Adapun yang menjadi orator dalam orasi ilmiah yakni Dr. Neng Hanah, S.Ag yang menyampaikan tentang Kekerasan berbasis gender, Dr. Dede Kania, M.H tentang Memahami kekerasan perspektif hukum, Irma Riyani, Ph.D tentang Kekerasan Berbasis Agama, Dr. Teti Ratnasari, M. Ag tentang Hipnoterapi untuk penyembuhan Trauma dan Dr. Nani Jamal, M. Psi tentang Penanganan Psikologis Korban Kekerasan Seksual.

Dalam orasinya Dr. Neng Hanah menyampaikan bahwa kekerasan berbasis gender bisa terjadi pada siapa saja. Pihaknyapun mengajak seluruh element kampus untuk bergerak bersama mencegah kekerasan berbasis gender di kampus.
“Semua dosen, mahasiswa dan seluruh elemen yang ada di kampus bertanggung jawab untuk mencegah dan menangani kekerasan seksual berbasis gender.” Paparnya

Senanda dengan Dr. Neng Hanah, Dr. Dede Kaniapun menyuarakan untuk semua element aktif membantu korban kekerasan seksual. Dosen Fakultas Syariah dan Hukum inipun menyampaikan bahwa hukum yang ada sudah melindungi korban.

Sementara itu, pada aspek kekerasan berbasis agama yang disampaikan oleh Irma Riyani, Ph.D menyebutkan bahwa kekerasan yang ada sering kali bernarasikan keagamaan. Padahal turunnya agaka adalah sebagai wujud dari Rahamatan lil alamin.
“Agama merupakan Rahamatan lil alamin kasih sayang bagi semua. Tidak ada diskriminasi, makan ketika ada narasi-narasi keagamaan yang memperbolehkan kekerasan. Kita perlu kritis dalam menanggapinya.” Ujarnya

Pada public campaign ini pun Dr. Nani Jamal mengajak peserta yang ada untuk mengenali pertolongan pertama pada korban kekerasan seksual
“Kita bisa berperaan daam penanganan kekerasan seksual yang terjadi dilingkungan sekitar dengan mmemberikan pertolongan pertama pada korban.” Paparnya

Lebih lanjut dosen Fakultas Psikologi inipun memberikan tips dengan mengenali ciri-ciri korban baik secara fisik maupun psikis.
“Apa yang bisa dilakukan untuk membantu korban kekerasaan? Kita bisa memulai dengan Ingat 3L; Look, Lisen, Link. Lihat apakah disekotar kita ada teman atau siapa saja yang membutuhkan pertolongan, Menjadi pendengar yang baik serta menenangkannya dan mengajak ke pihak-terkait untuk dimintai pertolongan salah satunya P2KS” Tuturnya.

Sementara itu pada sesi Dr. Teti Ratnasari, M. Ag para peserta diajak untuk menerapkan teknik hipnoterapi sederhana dalam penanganan korban kekerasan seksual.

Selain kegiatan Public camping, kegiatan yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) melalui Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) pun yakni pelantikan tip satgas P2KS serta lomba video pendek mengenai Pencegahan Kekerasan Seksual.

anti kekerasan, kampus 1, kekerasan seksual, Kesetaraan, LP2M, orasi ilmiah, Peringati 16HAKTP, Pusat Studi Gender dan Anak, UIN Bandung

Artikel Lainnya

PW Fatayat NU Jawa Barat Gelar Workshop Penyusunan Rencana Aksi Inklusivitas untuk Pemimpin Perempuan

Mama Migle Fest Vol.1: Menjaga Anak di Era Digital- Talkshow, Workshop, dan Networking Gratis

Perkuat Fundamental Kinerja, BRI Cetak Laba Rp45,36 Triliun

Leave a Comment